My Blog

This is my blog, which contains the outpouring of my heart and my life story that I experienced..

Friday, March 4, 2011

Jenis Penelitian Kualitatif

ini adalah postingan aku tentang jenis penelitian kualitatif. semoga bisa membantu teman-teman dan juga aku tentunya dalam penyusunan skripsi. ini aku ambil dari blog ibu indah dosen ilmu komunikasi, dan udah dapat ijin tentunya..hehe :) 
silahkan di baca ya...:)



Tujuan penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.


Memulai suatu penelitian memang gampang-gampang susah, susah-susah gampang. Kadang kening sudah dilipat, masih saja belum ketemu ide. Kadang sudah menghitung bintang, eh…yang ada malah nglamun kemana-mana. Untuk memulai sebuah penelitian, tidak harus berawal dari judul. Tapi renungkan, ada masalah apa dibalik suatu fenomena. Untuk membuat latar belakang penelitian, terpenting adalah berikan ulasan mengapa anda penting melakukan penelitian tersebut, apa manfaat jika penelitian dilakukan dan apa akibat jika tidak dilakukan penelitian.
Kalau si penelitinya sendiri bingung kenapa suatu hal X harus diteliti, gimana dengan pembacanya, makin bingung dooong!! HeheMasalah bisa berasal dari hasil penelitian terdahulu, pengalaman peneliti, teori dan pengamatan peneliti.
Nah…kalau kita sudah mendapatkan masalah yang urgent untuk kita angkat, kita bisa mulai menulis latar belakang penelitian dengan teknik penulisan piramida terbalik.
Tips untuk menulis latar belakang penelitian ;
1. Tuliskan masalah yang anda teliti dalam lingkup luas/umum terlebih dahulu. Misalkan anda akan meneliti tentang Humas, tuliskan pengertian humas secara luas, kemudian humas obyek X itu sendiri seperti apa keadaannya saat ini serta data-data tentang humas obyek X dan terakhir pentingnya memecahkan kasus/masalah Humas X tersebut. Latarbelakang masalah sebaiknya mengandung bukti nyata di lapangan, dan hanya diuraikan secara singkat. Sebagai contoh, apabila peneliti hendak mengangkat tema strategi humas PT X dalam meningkatkan Citra, maka diuraikan tentang strategi yang ditempuh Perusahaan X selama ini dan kenapa citra perusahaan X tersebut perlu ditingkatkan? Apakah ada suatu kasus tertentu yang
membuat perusahaan X tersebut perlu meningkatkan citranya.
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
Masalah riset bisa diangkat dari fakta-fakta dan data-data lapangan (studi kasus), dari studi literatur, dari kebutuhan perusahaan / instansi, atau dari kebutuhan pengembangan ilmu / teknologi, dsb.
Singkatnya, di dalam latar belakang masalah, dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

1. Pesan-pesan Kehumasan di Media Internal PT Total E & P Indonesie (Studi Analisis Isi Majalah Pelangi PT Total E & P Indonesie Edisi Tahun 2000-2005)
2. Peran Humas PT Garuda Indonesia Airways dalam Menjalankan Media Relations ( Studi Kasus Humas dalam Menghadapi Krisis Penerbangan)
3. Peranan Humas dalam Hubungan Media Massa (Perbandingan Humas Eksternal & Konsultan Humas PT Ultra Jaya Milk Tbk Jakarta
4. Peran Humas Pemda Propinsi Sulawesi Utara (Suatu Analisis Strategi Komunikasi Kehumasan Dalam Penyelesaian Masalah Dana Deposito pemerintah Propinsi Sulawesi Utara)
5. Strategi & Manajemen Humas Polri dalam Membangun Citra Polri
6.Strategi Humas dalam Menangani Krisis (Studi Kasus Media Center KPU dalam Menangani Pemberitaan Krisis Pengadaan Logistik pemilu legislatif 2004)
7.Fungsi & Peranan Humas PT Taspen (Studi Kasus Peran Humas PT Taspen Persero Kantor Cabang Banda Aceh dalam Pensosialisasian Administrasi Dana Pensiun kepada Keluarga Korban Pasca Gempa & Tsunami di Aceh)


• Pendekatan penelitian dalam kualitatif seperti:
– fenomenologi
– studi kasus
– grounded theory
– penelitian sejarah dan
– penelitian tindakan
• Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif umumnya menggunakan:
– teknik observasi
– teknik wawancara mendalam
– catatan lapangan
– studi dokumentasi
• Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dapat terlaksana secara simultan dengan analisis data selama penelitian berlangsung.
• Rancangan dalam penelitian kualitatif akan berkembang selama proses penelitian berlangsung.
• Dalam penelitian kualitatif, peneliti dengan subyek penelitian saling berinteraksi secara simbolik.
• Begitu juga dalam pelaksanaannya, peran peneliti langsung berfungsi sebagai alat penelitian/instrument penelitian yang konsisten sepenuhnya.
Proses mengumpulkan informasi atau data penelitian senantiasa membina rangkaian cerita yang dapat memberi gambaran tentang sebab dan akibat, tentang kasus-kasus fenomena, dan lain sebagainya.
• Oleh karena itu, penelitian kualitatif tidak menggunakan statistic.
• Data hasil penelitian langsung diperoleh secara langsung, seperti:
– wawancara mendalam
– Observasi
– Partisipatori
– studi dokumentasi, dll.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih terbatas pada ruang dan waktu sehingga tidak bisa di generalisasikan.
SUMBER DATA
Jenis data yang digali tergantung dari rumusan masalahnya.
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Survey
2. Observasi
3. Dokumentasi
ANALISIS ISI
ANALISIS ISI KUALITATIF MEMFOKUSKAN PADA ISI / MATERI PESAN-PESAN KOMUNIKASI YANG TERSURAT.
CONTOH : mengapa harian Media Indonesia (27 mei 2007) lebih kritis dalam memberitakan kasus SBY-JK yang lebih keras akan mengancam Amien Rais untuk meperkarakan skandal isu korupsi aliran dana DKP (Departemen Kelautan & Perikanan) yang masuk ke tim sukses Capres.
Analisis Framing Untuk mengetahui bagaimana perspektif wartawan ketika menyeleksi suatu isu/menulis berita, untuk menentukan fakta apa yang telah diungkapkan, bagian mana yang disiarkan/dihapus, dan untuk tujuan apa berita tersebut disiarkan.
MODEL ANALISIS FRAMING
Definisi Masalah Bagaimana suatu peristiwa terjadi, sebagai apa/masalah apa yang terungkap?
Contoh : demonstrasi keluarga korban akibat lumpur panas Lapindo setahun lalu (Mei 2007) di Sidoarjo, Jawa Timur berakhir dengan bentrokan dengan aparat keamanan. Apakah peristiwa tersebut dapat dipahami sebagai suatu tindakan mengarah “anarkisme” atau dapat juga sebagai tindakan “pengorbanan” perjuangan menuntut hak-haknya?
Mendiagnosis Sumber Kasus
Peristiwa yang terjadi disebabkan oleh apa? Apakah sebagai penyebab dari suatu masalah?
Membuat Keputusan Moral Nilai moral apa yang digunakan untuk melegitimasi suatu tindakan tertentu?
Rekomendasi Penyelesaian/Sumbang Saran

Tulisan ini merupakan ringkasan dari beberapa buku Metode Penelitian terutama Neuman,W. Lawrence, 2000; Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approaches (Fourth Edition), Allyn and Bacon A Pearson Education Company, Boston dan Sarantakos,Sotirios, 1998; Social Research (second Edition), MACMillan Publisher Australia PTY LTD Perbedaan-perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif dapat menciptakan kebingunan diantara para mahasiswa, peneliti, dan
para pembaca laporan penelitian. Orang-orang yang menilai penelitian kualitatif dengan standar penelitian kuantitatif seringkali kecewa, dan begitu juga sebaliknya.
Adalah terbaik untuk menghargai kekuatan masing-masing dari gaya tersebut. Untuk menghargai kekuatan masing-masing gaya,sangatlah penting memahami perbedaan orientasi dari para peneliti. Salah satu perbedaan di antara kedua gaya
tersebut berasal dari sifat data yang ada. Soft data (data lunak), dalam bentuk impresi,kata,kalimat,foto, simbol, dan sebagainya, mendiktekan strategi penelitian dan teknik-teknik pengumpulan data yang berbeda dibanding hard data (data keras), dalam bentuk angka-angka.
Sebaliknya para peneliti kualitatif sering percaya pada interpretif atau kritikal ilmu sosial. Mereka lebih banyak menerapkan “logic in practice”, serta mengikuti alur penelitian nonlinear. Para peneliti kualitatif membicarakan bahasa “kasus dan konteks.”Mereka menekankan pengaturan penelitian terhadap kasus secara rinci yang muncul di dalam aliran alamiah kehidupan.

No comments:

Post a Comment