My Blog

This is my blog, which contains the outpouring of my heart and my life story that I experienced..

Friday, January 28, 2011

Kekerasan Perempuan Di Media Massa


       I.            Citra Kekerasan Perempuan
Media massa saat ini merupakan media dalam menyampaikan informasi perubahan kepada masyarakat sehingga bisa dikatakan sebagai alat konstruksi sosial yang paling ampuh. Permasalahannya, pesan yang dibawa media massa tidak saja bersifat positif namun juga bersifat negatif, bahkan kadang-kadang pesan positif dimodifikasi hingga menjadi negatif. Dalam kaitannya dengan permasalahan gender, media massa sebenarnya merupakan alat strategis untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap tindak kekerasan pada perempuan karena memiliki hegemoni untuk membangun opini publik. Namun, di sisi lain, media massa juga ternyata menjadi alat strategis untuk mengembangkan bahkan melestarikan tindak kekerasan pada perempuan. Berkaitan dengan kemampuan media yang dapat menciptakan realitas social.
Kekaguman laki- laki terhadap keindahan perempuan adalah cerita klasik dalam sejarah umat manusia. Dua hal itu pula yang menjadi dominan dalam inspirasi banyak pekerja seni dari masa ke masa. Namun ketika perempuan menjadi simbol dalam seni- seni komersial maka kekaguman- kekaguman terhadap perempuan itu menjadi sangat diskriminatif, bahkan terkadang mengesankan perempuan menjadi simbol- simbol kelas sosial dan kehadirannya dalam kelas tersebut hanya karena kerelaan yang dibutuhkan laki- laki. Saat ini ketika karya- karya seni kreatif seperti iklan menjadi konsumsi masyarakat dalam berbagai media massa, posisi perempuan ini menjadi sangat potensial untuk dikomersialkan dan dieksploitasi karena posisi perempuan menjadi sumber inspirasi.
Eksploitasi perempuan dalam pencitraan di media massa tidak saja karena kerelaan perempuan, namun  juga karena kebutuhan kelas sosial itu sendiri. Sayangnya kehadiran perempuan dalam kelas sosial itu, masih menjadi bagian dari refleksi realitas social masyarakatnya, bahwa perempuan selalu berada dibawah laki- laki. Oleh karena itu, perempuan di media massa adalah ‘perempuannya lelaki’ dalam realitas sosialnya. Namun, dalam konteks perempuan, terkadang perempuan tampil dalam bentuk yang ‘lebih keras’ dan keluar dari stereotip perempuan sebagai sosok lembut dan berdaya. Perempuan juga sering tampil sebagai perayu, penindas, dan bahkan sebagai pecundang. Sosok perempuan ini banyak ditemukan dalam iklan media, sekaligus merupakan rekonstruksi terhadap dunia realitas perempuan itu sendiri.
Dalam kehidupan sosial pada hubungan perempuan dan laki- laki, posisi perempuan selalu ditempatkan pada posisi ‘terbelakang’ yaitu perempuan selalu kalah namun sebagai pelengkap laki- laki. Hal- hal inilah yang direkonstruksikan kedalam media massa melalui iklan- iklan komersial,  bahwa media massa hanya merekonstruksi apa yang ada disekitarnya. Sehingga media massa juga disebut sebagai refleksi dunia nyata, refleksi alam disekitarnya.
Keindahan perempuan menempatkan perempuan dalam stereotip perempuan dan membawa mereka ke sifat- sifat disekitar keindahan itu, seperti perempuan harus tampil menawan, pandai mengurus rumah tangga, memasak dan sebisa mungkin untuk tampil prima dalam berbagai acara sebagai pendamping laki- laki. Stereotip ini menjadi ide dan citra sekaligus menjadi sumber eksploitasi perempuan diberbagai media. Namun pandangan lain membantah, bahwa eksploitasi perempuan perempuan dalam media iklan, Perempuanlah yang paling dekat dengan media massa, jadi tidak hanya stereotip namun perempuan juga dijadikan alasan kuat untuk mengeksploitasi perempuan dalam media massa. Seperti halnya iklan shampoo yang menggunakan bintang iklan yang berambut panjang, lurus dan hitam untuk menumbuhkan rasa ketertarikan kepada produk shampoo tersebut.
Sesuatu yang kembali ke stereotip perempuan, bahawa apa yang perempuan lakukan dalam iklan-iklan itu, hanyalah untuk menyenangkan orang lain, terutama laki-laki, sedangkan ia sendiri adalah bagian dari upaya menyenangkan bukan yang menikmati rasa senangnya, perempuan hanya senang kalau orang lain merasa senang, dan tanpa sadar kalau ia merasa senang dirinya dieksploitasi.
Perempuan dianggap sebagai mahkluk yang hanya bermodalkan daya tarik seksual semata. Kaum perempuan yang tampil dalam media iklan secara tidak langsung telah mempertegas eksploitasi terhadap kaumnya sendiri dan memperkokoh cara pandang bahwa pada dasarnya perempuan hanyalah sebatas obyek seks semata. Akibat yang ditimbulkan dari cara pandang yang demikian adalah makin subur dan langgengnya berbagai bentuk pelecehan, penindasan dan eksploitasi perempuan baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Dengan kata lain media dianggap memberi justifikasi terhadap perendahan martabat perempuan.
Satu hal yang secara nyata mempertegas argumen ini adalah maraknya pemberitaaan dengan menggunakan tubuh perempuan di media massa merepresentasikan telah berkembangnya suatu political economi of the body, yakni perempuan dijadikan komoditi atau alat untuk kepentingan ekonomi yang didasarkan pada konstruksi sosial dan ideology tertentu. Dimana hal ini berarti bahwa penggunaan tubuh perempuan di media sebagai salah satu ajang iklan merupakan suatu hal yang dipolitisir untuk tujuan ekonomi dengan aturan yang telah diatur sedemikian rupa berdasarkan kepentingan pasar (economic interest), misal iklan, kalender, video klip, majalah, tabloid dsb. Kebudayaan patriarkis yang melembaga dalam masyarakat kita ikut mengambil peran munculnya eksploitasi terhadap perempuan di berbagai media dikarenakan anggapan masyarakat bahwa pria berhak memenuhi kebutuhannya  dan menganggap perempuanlah solusinya, tentu ini sangat merugikan kaum perempuan.
Perempuan kerapkali dicitrakan  harus berpenampilan menawan dan menjadi pusat perhatian kaum lelaki melalui penampilan fisiknya dengan mempertegas sifat kewanitaannya secara biologis: cantik, berbadan langsing, berkulit putih, berambut panjang, berkaki jenjang yang kesemuanya itu berangkat sesuai bingkai berpikir dan selera pria. 
Dan pada kenyataannya yang lebih banyak menjadi objek eksploitasi dari kegiatan ini adalah perempuan. maka opini pria akan menganggap bahwa perempuan pada dasarnya adalah kaum yang fungsi dan perannya  semata hanya sebagai pemuas nafsu pria sehingga mereka merasa sah dan wajar untuk terus memperalat perempuan  dan menjadikannya bagian dari imajinasi kaum pria. Cara pandang yang demikian pada gilirannya akan mendorong kaum pria memperlakukan perempuan sebagai kaum yang derajatnya lebih rendah dan ini akan menyebabkan banyaknya praktek pelecehan seksual yang dilakukan dengan rasa tidak bersalah dan tanpa beban.   
Eksploitasi dalam pornografi tidaklah dilihat dalam suatu pemahaman sempit mengenai bagaimana proses keikutsertaan atau keterlibatan perempuan di dalamnya. Pada banyak kasus para perempuan yang terlibat dalan pornografi kemungkinan besar berangkat dari keinginan/kesadaran sendiri dan tidak dipaksa yang di latarbelakangi banyak faktor, misal masalah ekonomi, ingin terkenal, jalan pintas untuk popular, kelas sosial dan sebagainya. Namun yang dimaksud eksploitasi disini adalah lebih pada gagasan yang dibawa oleh pornografi itu sendiri, artinya melalui pornografi kaum perempuan secara konsisten dan berkelanjutan ditampilkan dalam posisi yang rendah.
Satu hal yang secara nyata mempertegas argumen ini adalah maraknya pemberitaaan dengan menggunakan tubuh perempuan di media massa merepresentasikan telah berkembangnya suatu political economi of the body, yakni perempuan dijadikan komoditi atau alat untuk kepentingan ekonomi yang didasarkan pada konstruksi sosial dan ideology tertentu. Dimana hal ini berarti bahwa penggunaan tubuh perempuan di media sebagai salah satu ajang pornografi merupakan suatu hal yang dipolitisir untuk tujuan ekonomi dengan aturan yang telah diatur sedemikian rupa berdasarkan kepentingan pasar (economic interest), misal iklan, kalender, video klip, majalah, tabloid dsb. Kebudayaan patriarkis yang melembaga dalam masyarakat kita ikut mengambil peran munculnya eksploitasi terhadap perempuan di berbagai media dikarenakan anggapan masyarakat bahwa pria berhak memenuhi kebutuhannya  dan menganggap perempuanlah solusinya, tentu ini sangat merugikan kaum perempuan.
    II.            Kekuasaan laki- laki atas Perempuan
Dari sisi pemaknaan, pemberitaan media massa, juga tidak seimbang antara pemaknaan ruang public laki-laki dan ruang public perempuan. Ketika pemberitaan media massa menyangkut persoalan-persoalan laki-laki, maka media massa menyorotinya sebagai “pahlawan-pahlawan” public yang menjadi pahlawan karena masyarakat membutuhkan mereka. Namun ketika sorotan media massa pada persoalan perempuan,terkesan maknanya sebagai pelengkap berita tersebut. Persoalan menjadi serius ketika pemberitaan media massa menyangkut sisi-sisi “aurat perempuan”, makna pemberitaannya justru menjadi konsumsi laki-laki, maka di situ terkesan bahwa perempuan sedang di eksploitasi sebagai sikap ketidak adilan terhadap perempuan dan bahkan kekerasan terhadap mereka.

Model pemberitaan media massa yang di dominasi public laki-laki, menunjukan media massa merekontruksi realitas dalam kehidupan sosial dimana laki-laki lebih banyak mendominasi ruang kehidupan di masyarakat, terutama menyangkut ruang publik. Media massa setiap saat menurunkan berita yang secara tidak langsung memberi makna bahwa public laki-laki adalah identik dengan kekuasaan laki-laki terhadap public perempuan dan ruang public perempuan adalah konsumsi laki-laki, atau dengan kata lain, public perempuan di media massa adalah bagian dari kerelaan kekuasaan laki-laki.

 III.            PEMBUNUHAN KARAKTER

Pembunuhan karakter (character assassination) adalah juga kejahatan seseorang atas orang lain, karena tidak seorang pun berhak menghalangi seseorang untuk mengkarya mengekspresikan diri dan mengembangkan karakternya di masyarakat. Dampak kejahatan semacam ini sangat luas, setiap upaya membunuh karakter seseorang apalagi melalui media massa pasti berdampak kepada keluarga orang itu, berdampak bagi lingkungannya, dan apabila kejahatan ini dilakukan dalam skala internasional, maka akan merusak citra bangsa itu pada skala internasional.

Modus pemberitaan macam ini adalah media memberitakan seseorang telah melakukan kejahatan tanpa melakukan konfirmasi dan untuk memojokkan orang itu. Mengadili seseorang melalui media massa adalah bentuk kekerasan terhadap orang lain, karena yang berhak menyatakan orang itu bersalah adalah pengadilan. Sasaran mengadili seseorang melalui media massa adalah membunuh karakter seseorang agar supaya reputasi orang tersebut menjadi rusak didepan public, terhambat kariernya serta akibat yang lebih besar adalah orang tersebut di pecat dari jabatan atau tugas dan pekerjaannya.

Kondisi ini tidak saja menyangkut fitnah dan menyebarkan berita bohong tentang seseorang. Namun juga menyangkut pencitraan tentang diri seseorang dari orang lain. Sementara, citra diri merupakan hal penting dan berperan besar dalam kelangsungan kehidupan sosial seseorang. Termasuk dalam kehidupan karir. Sehingga, bisa dibayangkan sendiri akibat yang harus ditanggung ketika seseorang mengalami sebuah pembunuhan karakter. Citra yang buruk sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap orang lain. Dalam kehidupan pribadi tentu saja juga sangat merugikan .Mengingat pentingnya citra diri terhadap kehidupan kita, tak ada salahnya jika kita selalu waspada agar tak menjadi korban upaya pembunuhan karakter oleh 'lawan' atau 'saingan' kita. Cara paling mudah agar tak menjadi korban adalah melakukan pembuktian dengan cara menunjukkan kompetensi diri kita. Jika kita kompeten, pada akhirnya orang lain akan dengan sendirinya menilai kebenaran berita yang disampaikan atau digosipkan tersebut. Selain itu, penting juga menjalin hubungan baik dengan semua rekan kerja agar tercipta persaingan yang sehat dan positif. Berkomunikasi dengan baik dan saling membantu sebagai tim, akan membuat rekan kerja merasa setara dan tak perlu saling menjatuhkan.

Jejaring Sosial: Dunia dalam Genggaman, Dunia Penuh Risiko



Situs jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, Twitter, Netlog mewabah dalam beberapa tahun belakangan ini dan mengiringi apa yang dikenal umum sebagai globalisasi.
Ia mengubah pola hubungan sosial, baik vertikal (masyarakat dengan negara dan pasar- /market) maupun horizontal (antaranggota masyarakat, kelompok sosial). Dengan kecanggihan teknologi dan aneka fasilitas yang ditawarkannya, ia membuat dunia seolah-olah mengecil sekaligus menarik.
Dampak dari perubahan pola hubungan sosial tersebut bermacam-macam. Ia bisa bergerak ke segala arah, bahkan sering tak terbayangkan sebelumnya, baik dalam pengertian positif maupun negatif. Dengan kata lain, dunia menarik yang berada dalam genggaman jari-jemari kita itu ternyata penuh risiko. Namun, ini pulalah mungkin yang membuat banyak orang kecanduan situs jejaring sosial.
Dunia dalam Genggaman
Kecanggihan teknologi yang melekat dalam berbagai situs jejaring sosial membuat hubungan sosial tak lagi terikat oleh jarak. Kita bisa berkomunikasi dengan kawan-kawan di luar negeri pada waktu yang nyata (real time), sama seperti kita sedang bercakap-cakap dengan tetangga sebelah rumah atau istri di tempat tidur.
Pada titik tertentu, situs jejaring sosial juga “tak terikat pada waktu”. Ia sanggup menghadirkan masa lalu kita melalui pertemuan kembali dengan kawan-kawan semasa kecil yang puluhan tahun tak jumpa, entah ada di mana, lalu tiba-tiba hadir di depan layar komputer dalam bentuknya yang “nyata” (foto, tulisan, ucapannya yang khas, dan sebagainya).
Dalam berbagai kasus, hubungan-hubungan sosial dalam situs jejaring sosial dapat membentuk semacam komunitas, dengan level hubungan yang intensif (personal, politis, ideologis), kode-kode kultural yang hanya dipahami anggota situs, keprihatinan yang sama, adanya kenyamanan, kehangatan, perlindungan, pemberian informasi spesifik, dan seterusnya.
Singkatnya, situs jejaring sosial membuat dunia seolah berada dalam genggaman, menarik, dan mempermudah hidup. Kadangkala, hubungan-hubungan sosial dalam situs jejaring sosial jauh lebih luas dan lebih menarik daripada hubungan-hubungan sosial dalam dunia nyata. Itulah kiranya sisi positif, jika boleh dikatakan demikian, dari penggunaan situs jejaring sosial dalam hubungan-hubungan sosial.
Dunia Penuh Risiko
Namun, keterlibatan secara intensif (kecanduan) dalam situs jejaring sosial bisa menimbulkan risiko tersendiri pada kehidupan nyata sehari-hari. Jika kita setiap saat asyik dengan situs jejaring sosial, pada saat itulah hubungan-hubungan sosial kita yang nyata dengan tetangga, keluarga, warga se-RT mulai dipertanyakan. Ia bisa memunculkan semacam paradoks: hubungan sosial yang luas di dunia maya, tetapi hubungan sosial di dunia nyata terbatas.
Risikonya, kita akan menjadi orang yang terasing (teralienasi) di tengah kehidupan sosial sehari-hari yang nyata dengan segala problematikanya, mulai dari tetangga sakit yang tak punya uang untuk berobat, anak yang kesulitan belajar di sekolah hingga istri yang tertekan karena suami lebih nyaman bercakap-cakap dengan orang lain di dunia maya. Pada akhirnya, ia berpotensi untuk menjadi sumber konflik dalam kehidupan nyata dengan tetangga, keluarga, dan sebagainya.
Ada kecenderungan bahwa yang ditampilkan dalam situs jejaring sosial, entah itu foto, gambar, tulisan, kata-kata, adalah sesuatu yang diharapkan bisa memunculkan respons positif dari pengguna situs lainnya. Hal itu bisa berarti citra diri yang baik, cantik, putih, lucu, spontan, pintar, humoris, hebat, penuh perhatian, membuat orang lain penasaran, dan seterusnya.
Jadi, yang ditampilkan bukanlah potret diri yang sesungguhnya. Hal ini dapat dipahami karena citra diri itulah yang akan membuat oranglain membuka akses bagi kita untuk menjadi kawan. Kita pun akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain yang ingin menjadi kawan. Kecuali sudah lama kenal, tak ada mekanisme untuk mengecek kebenaran citra diri tersebut. Satu-satunya cara adalah dengan bertemu langsung (“kopi darat” istilah jadulnya).
Pada titik inilah ada kemungkinan kita menyadari telah tertipu atau menipu karena citra diri yang ditampilkan dalam situs jejaring sosial tidak sesuai dengan aslinya. Secara psikologis, hal itu tentu saja tidak mendewasakan karena tidak mendidik orang untuk menampilkan diri apa adanya dan menerima apa adanya pula. Situs jejaring sosial, bagaimanapun, bersifat maya.
Hubungan-hubungan sosial yang terbentuk pun tidak nyata. Karenanya, tak ada jaminan apakah yang ditampilkan dalam dunia maya itu akan diwujudkan pula secara konsisten dalam kehidupan nyata atau malah sebaliknya. Kita bisa ambil contoh kasus Bibit-Chandra. Dukungan dalam Facebook terhadap Bibit-Chandra lebih dari 1 juta orang. Namun, ketika melakukan demonstrasi (yang nyata), Facebookers yang datang hanya ribuan orang.
Kemenangan Obama dalam Pilpres AS biasanya dijadikan sebagai rujukan betapa ampuhnya situs jejaring sosial dalam menggalang dukungan. Betul bahwa Obama memanfaatkan situs jejaring sosial secara intensif guna meraih dukungan, tetapi jangan dilupakan bahwa pada saat yang bersamaan, bahkan jauh sebelumnya, ia pun melakukan kerja-kerja nyata seperti kerja sosial dan mengorganisasi komunitas di awal karier, lobi, optimalisasi peran sebagai senator, menawarkan gagasan alternatif, dan sebagainya.
Jadi, kombinasi antara kerja di dunia maya dan dunia nyata itulah yang mengantarkannya menjadi Presiden AS. Jika diperhatikan, tak sedikit pengguna situs jejaring sosial yang menghabiskan waktu (dan mungkin juga dana) secara tidak produktif. Tanpa disadari, untuk sesuatu yang remeh-temeh (“mi gorengnya nggak enak”,”kuku gw kepotong kependekan”,” wah,p ayah nih dosen, ngajarnya bikin ngantuk”, dan sebagainya) aktivitas dalam situs jejaring sosial menggerogoti waktu produktif.
Tak ada yang dihasilkan, selain kenyamanan semu bahwa segalanya tak ada masalah. Padahal, dalam kehidupan nyata, banyak persoalan penting yang akan memengaruhi bukan saja kehidupan sosial, melainkan juga kehidupan pribadi kita seperti angka pengangguran yang tinggi, ancaman banjir, pemberantasan korupsi yang makin payah. Semua itu adalah persoalan nyata, di dunia nyata, yang harus dihadapi dengan cara yang nyata pula, bukan dengan bersembunyi dalam kehidupan dunia maya.
Betapapun canggih dan menarik, situs jejaring sosial hanyalah alat. Ia layaknya pisau yang bisa digunakan untuk memudahkan kerja ketika memotong daging atau untuk membunuh. Ke mana ia akan bergerak, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran, kitalah yang mempunyai kekuasaan untuk menggunakannya, bukan malah sebaliknya kehidupan kita dikendalikan oleh situs jejaring sosial. Karenanya, situs jejaring sosial mesti dimanfaatkan secara bijak.
Jadi, jika melalui situs jejaring sosial pertemanan meluas, silaturahmi terbangun kembali, bisa mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam, tak ada salahnya menggunakan aneka situs jejaring sosial. Namun, jika ia mulai mengasingkan kita dari khidupan nyata, menipu diri sendiri, sumber konflik, menggerogoti waktu produktif, inilah saatnya untuk men-deaktivasi-kannya, lalu kembali ke dunia nyata.
Jika tidak, tak ada manfaat yang bakal diperoleh dari aktivitas dalam situs jejaring sosial kecuali keuntungan semu bahwa semuanya baik-baik saja. Pada titik ini, kita cuma membuat pemilik situs jejaring sosial tambah kaya dengan menjadikan hubungan-hubungan sosial kita semata-mata sebagai komoditas.(*)

Friday, January 14, 2011

My Super Mom..

My super mom
Tepat tanggal14 januari 2011, dimana Ibu bertambah umur. Senang banget rasanya bisa ngucapin langsung sama ibu dan cium ibu, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dewi Cuma bisa ngucapin lewat telfon, tapi untuk tahun ini dewi bisa ngucapin langsung. Dan semua tulus dari hati Dewi…

Happy birthday Mom..
Semoga ibu diberikan umur panjang, kesehatan, selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu disayang oleh orang-orang sekitar ibu.. Amin.. Amin... :') Mungkin tidak banyak doa yang bisa dewi berikan ke ibu... Tapi itu semua tulus dewi doakan untuk ibu……

Maaf kalau selama ini dewi belum bisa menjadi anak yang baik. dewi belum bisa membahagiakan ibu, selalu buat ibu sedih.. dewi juga buat ibu kecewa.. Tanpa memikirkan bagaimana ke depannya.. Maafin dewi.. Tapi dibalik itu semua, dewi sayang sekali sama ibu.. dewi sayaanng sekali sama ibu..

Suatu hari, dewi mendapatkan sms dan ini isi sms-nya:

"Disaat ibumu tidur lelap, coba kamu pandangi dia dalam-dalam..
 Bayangkan jika matanya takkan terbuka selamanya, tangannya tak mampu untuk menghapus air matamu..
Tak ada lagi nasehatnya yang selama ini sering kamu abaikan..
Bayangkan apabila ibumu sudah tiada..
Apakah kamu sudah mampu membahagiakannya yang sekian kalinya dia selalu membahagiakanmu..
Memenuhi kehendakmu?
Apakah kamu pernah terpikir, betapa besar pengorbanannya?"

Bunyi sms tersebut spontan membuat dewi berkaca-kaca bahkan langsung menitikkan air mata. Memang benar, mungkin selama ini kita selalu mau menang sendiri. Kita tidak perduli dengan perasaan ibu kita tanpa kita tahu seberapa besar pengorbanannya. Life goes by, and in this busy world sometimes it's easy to forget to tell those we love just how much they mean to us..

Saat dewi masih kecil, dewi sama sekali tidak mengerti seberapa kerasnya dan seberapa besar usaha ibu untuk memberikan segala sesuatu yang dewi butuhkan. Banyak orang yang bilang, that's a parent's job. Tapi ketika kita flash back

 semuanya, dewi jadi tahu, you did so much more and gave so much more than you needed to. With so much love, you put your own needs aside to care for me.. Dan sekarang, dewi sudah beranjak dewasa. dewi mengerti bagaimana pengorbanan ibu, dan betapa beruntungnya dewi mempunyai seorang ibu seperti dirimu…

Mungkin dewi ga selalu setiap saat bilang kata ini, tapi dewi hanya ingin ibu tahu.... that I love you.. Dan dewi menghargai segala sesuatu yang telah ibu lakukan selama ini..

Banyak orang  bilang, kalau menjadi seorang Ibu adalah pekerjaan yang sangat susah. Tapi tidak ada seorang Ibu yang menyerah begitu saja untuk merawat anaknya, mendidik anaknya sehingga menjadi 'orang', bahkan tetap semangat menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati.. Hubungan antara seorang Ibu dan anak sangatlah kuat, walaupun mungkin tidak sempurna, tapi dewi tahu bahwa orang tua akan selalu menjaga dan melindungi anaknya.. I'm glad to be your child.. More than anything, I'm so thankful to have the honor to love you and call you Mom..

Thank you Mom..
I want to apologize for any problems that I may have caused you in the past. Dewi bukanlah orang yang kuat. Dalam kehidupan dewi, dewi masih harus banyak belajar lagi. Dan itu semua dewi lihat dari ibu. Sebagai seorang wanita yang kuat dalam menjalani hidup.. ibu menunjukkan bahwa ibu bisa membuat segala sesuatu menjadi lebih baik..
Women who change the world.. Who make us smile.. Women who cannot be replaced.. Women who -through strength and courage-  make it through.. Dan wanita tersebut adalah.. ibu..

Seringkali ada perbuatan-perbuatan yang membuat hati ibu terluka, dan ingin menangis. Tapi ibu tidak memperlihatkan itu semua.. ibu  menunjukkan betapa kuatnya seorang Ibu; apapun akan dilakukan demi kebahagiaan anaknya.. ibu, I love you very much, and I am proud to be your child.. Really I do..

I didn't always understand or appreciate what you did. Tapi ketika dewi melihat dan berpikir mengenai apa saja yang telah ibu lakukan untuk keluarga dan tulus dari hati ibu, I feel humbled. Tidak akan pernah ada habisnya kata untuk mengucapkan terima kasih kepada ibu.. This love that you have given will forever live within me. Thank you for being my mother..

I know how wonderful my mother is, but what I wish for is the perfect way to know how much she means to me. You are the best, Mom..

Ibu , I love you..
kata tersebut mungkin memang simple, dan tidak bisa menggambarkan perasaan-perasaan lain yang dewi rasakan, seperti seberapa besar dan sering ibu menemani dewi kemanapun dewi pergi, selalu mengingatkan dewi untuk sholat, makan dan menjaga kesehatan dan itu semua sangat berarti untuk dewi..

Has anyone ever thanked you for the love and the care you put into the hours of everyday life? They are special gifts and talents. They are not something that can be taught in school..








Ibu ,
setiap hari, dan sampai kapanpun, dewi akan selalu memikirkan ibu. Dimanapun dewi berada.. Terima kasih telah menjadi seorang ibu yang sangat berpengaruh dalam hidup dewi.. Sesuatu yang tidak dapat di nilai dengan apapun juga.. Kasih sayang seorang Ibu...


Selamat Ulang Tahun, ibu.....
I love you...


Love
Dewi Pornamasari….. :)










Ayah...:)


Artikel Islami Tentang Ayah...


Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"
Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."
"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."
"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."
"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."
"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.
"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."

Thursday, January 13, 2011

Ibu :)





 Ibu merupakan sebuah peran sosial yang sangat kita kenal dan sangat dekat dengan kita. Ibu adalah seseorang wanita yang penuh dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah kepada keluarganya, terutama anak-anaknya, atau bahkan ia melimpahkan kasih sayang ke kerabat lain. Seorang Ibu biasanya sangat sabar, pemaaf, berusaha mengerti anak-anaknnya, tidak pernah memberikan kasih sayangnya dengan syarat, dan sangat perhatian terhadap keluarganya. Sehari-harinya ibu menyiapkan segala keperluan anak-anak dan suaminya, ibu biasanya mengatur seluruh urusan rumah tangga, ibu yang memasak sehari-hari untuk anak dan suaminya, dan ibu biasanya yang merapikan rumah.
Selain itu ibu membimbing anaknya dalam segala hal, misalnya ibu membimbing anaknya ketika sedang belajar atau mengerjakan tugas, ibu juga membimbing anaknya ketika menghadapi suatu permasalahan. Ibu biasanya juga menemani anaknya dalam berbagai situasi. Seorang ibu senang memberikan pelukan dan cium sayang untuk anak-anaknya, dan juga suaminya. Kadang kala ibu suka bertindak tegas atau bahkan marah ketika anak-anaknya melakukan kesalahan. Semua tindakan yang Ibu lakukan merupakan suatu usaha untuk membuat keluarganya nyaman, membentuk anaknya menjadi sebuah individu yang sehat baik jasmani dan rohani, dan membimbing anak-anaknya agar menjadi orang yang berhasil. Seluruh tindakan yang ibu lakukan merupakan bentuk kasih sayangnya yang sangat tulus dan ibu ingin membuat anak serta suaminya merasa dicintai dan diperhatikan.Bagi seorang ibu lembaga perkawinan dan keluarga, serta peraturan dalam rumah atau keluarga merupakan instrumen yang penting. Lembaga perkawinan dan keluarga adalah suatu media dimana ibu melimpahkan kasih sayangnya. Selain itu, peraturan dalam rumah merupakan peraturan-peraturan yang ditetapkan bersama suaminya untuk mengatur atau mengkontrol anak-anaknya. Peraturan tersebut merupakan batasan yang ditetapkannya untuk kebaikan keluarganya terutama anak-anaknya. Peraturan tersebut dibuat agar anak-anaknya dapat tearah dan kenyamanan dapat terbentuk.

Dalam peran ibu, masalah dapat timbul dari anak, suami, dan urusan rumah tangga lainnya. Ketika anak kurang patuh kepada orangtua, hal ini menjadi sebuah problem bagi ibu. Namun hal tersebut merupakan hal yang normal dimana seorang anak sebagai sebuah individu yang unik kadangkala memilki pendapat yang berbeda. Misalnya ketika sang anak menolak mengikuti les piano, tapi sang ibu berkeinginan keras agar anaknya bisa main piano. Perbedaan keinginan tersebut menimbulkan bentrokan kecil dalam keluarga. Begitu pula dengan suami, terkadang memilki perbedaan pendapat dalam mendidik anak atau dalam pengaturan urusan rumah tangga. Problem-problem tersebut seharusnya dapat diatasi karena sebagai satu keluarga mereka harus saling mengerti.

Ibu yang selalu melimpahkan kasih sayang yang tulus dan tanpa syarat, membuat kenyamanan dalam rumah bagi keluarganya, membimbing anak-anaknya, dan selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga, menunjukkan bahwa ibu memilki archetype caregiver. Seorang ibu sebagai caregiver selalu memberikan segalanya yang terbaik untuk keluarganya sehingga terkadang ia lupa akan dirinya sendiri.

love,
Dewi Pornamasari :)

Saturday, January 1, 2011

Resolusi dewi 2011 : Be Positive.. :)

HAPPY NEW YEAR 2011………..:):)

Dewi ingin bercerita tentang resolusi di tahun 2010 ini. Cerita pendeknya adalah…..:)
Jujur, kalau di tanya apa saja yang dewi inginkan, banyak sekali.. Sebagai manusia, kita pasti selalu punya keinginan dalam melakukan sesuatu.. Apapun itu.. Begitu juga dewi.. Setiap dewi melakukan sesuatu hal yang baru atau mungkin dapat dikembangkan, selalu ada keinginan.. Namun dewi sadari, bahwa tidak semua keinginan itu bisa terpenuhi..
Ada batasan-batasan tertentu yang 'menghalangi' kita untuk bisa mewujudkan keinginan itu.. Tapi itu bukan berarti kita gagal dalam menjalani hidup atau membuat sebuah keberhasilan dari 'keinginan' yang kita tumbuhkan di dalam hati kita.. Kita sebagai manusia, diberikan kemampuan oleh Allah SWT sesuai dengan kemampuan

kita masing-masing.. Tugas kita sebagai manusia adalah jujur kepada diri kita sendiri; apakah kita mampu untuk melakukan hal-hal yang dihadapkan di depan muka kita saat ini, atau kita harus melepaskan itu semua semata-mata demi kebaikan diri kita?

Pergantian tahun 2010 ke 2011 bukanlah sesuatu hal yang baru saja kita lakukan untuk pertama kalinya.. Setiap pergantian tahun, harapan setiap orang adalah untuk menjadi orang yang lebih baik di masa mendatang.. Namun, terkadang itu semua tidak semudah yang kita bayangkan.. Banyak sekali cobaan yang harus dihadapi agar kita bisa membuktikan kalau kita bisa dan MAMPU menjadi orang yang lebih baik..

Namun terkadang, manusia tidak bisa menentukan mana yang harus didahulukan dan dijadikan prioritas untuk di wujudkan terlebih dahulu.. Semua nya ingin dicapai.. Sampai pada akhirnya sadar, bahwa kita tidak bisa melakukan semuanya dengan maksimal.. Dan kebiasaan buruk manusia adalah, berpikiran negative sebelum tahu apa hasil akhirnya dan begitu juga setelah tahu hasil akhirnya..
Negative thinking adalah hal yang sangat sering terjadi, bahkan tanpa disadari, hampir dalam segala keadaan kita selalu dibesitkan oleh negative thinking kita..Padahal, seharusnya, kita tidak boleh selalu berpikiran negatif..
Salah satu cara agar kita bisa lebih menikmati kehidupan yang diberikan dan juga bersyukur atas segala sesuatu yang diberikan kepada kita adalah dengan mepunyai pikiran positif.. Thinking positively helps you get the best out of life.. Langkah pertama untuk membuat hidup menjadi lebih positif dan bermakna, is to become aware of your feelings, thoughts, and beliefs..
Believe it or not, positive people are happier and more succesful than those with a negative approach..
Kalau kamu memandang dunia ini semua dengan pesimis, cynicism, and self-criticism, you'll experience life as negative.. Tetapi kalau kamu memulai semua dengan rasa optimis, excitement, dan juga percaya diri, Insya Allah kita akan membangun sebuah siklus dengan energi positif yang bisa 'tertular' dan menjadi inspirasi bagi orang lain..


Berdasarkan pengalman dewi, kadang ada saat-saat dimana kita selalu pesimis dalam melakukan sesuatu, contoh: Ujian. dewi selalu beprikiran buruk.. Sampai akhirnya jadi stress sendiri karena saking nervous dan deg-degan ketika tahu hari H itu sudah dekat.. Namun, karena dewi dihantui oleh rasa tidka percaya diri dan pikiran Icha yang sudah di-set oleh hal-hal yang negative, sehingga dewi selalu merasa dewi pasti gagal untuk bisa memberikan yang terbaik. Tapi ternyata, itu semua adalah cara yang salah.. Kita tidak boleh berpikiran buruk sebelum kita mencoba.. Karena, dengan adanya pikiran negative, kita tidak akan pernah bisa memberikan sesuatu dengan maksimal karena kita tahu kalau kita tidak bisa mencapai target.. Padahal dalam realita, iu bukanlah hal yang baik..
Dan ketika kita menerima hasilnya, seringkali kita menyesal.. Memang, penyesalan selalu datang terlambat..
Di tahun 2010 ini, mari kita semua memulai segala sesuatu dengan pikiran yang positif.. Sebelum kita menyesal pada akhirnya.. Buatlah planning yang simple.. Tapi kita harus yakin bahwa kita bisa mencapai itu semua.. Dan satu hal. Be positive!

Belajar dari masa lalu, dan memulai lah kehidupan kita dengan segala sesuatu yang kita yakini bahwa itu semua memang yang terbaik untuk kita. Janganlah mengulang kesalahan-kesalahan yang dulu pernah dilakukan.. Bukalah kehidupan kita dengan optimis dan juga keyakinan bahwa kita bisa menjadi orang yang lebih baik dan berguna..

Dengan berpikiran positif, Insya Allah semua resolusi di tahun 2010 akan terwujud.. Walaupun secara bertahap, namun pasti.. Jangan pernah menyerah dan gampang putus asa..
Resolusi dewi di thaun 2011 adalah: Be positive! :):):)
Live brave. Be true to yourself.
Learn that even negative core beliefs formed decades ago can be changed.
When predicting the outcome of a situation, ask how you can best achieve a good result..

Nothing is a waste of time if you use the experience wisely..
Start to be a positive thinker.. And be proud of yourself :)
Percaya bahwa kita selalu belajar untuk menjadi orang yang lebih baik setiap harinya.. Dan selalu percaya bahwa segala sesuatu masalah pasti akan ada jalan keluarnya, tinggal bagaimana kita semua menyikapinya..
Do what you can, with what you have, wherever you are.. Be the change you want to see in the world.. Dan jangan pernah takut untuk mengambil sebuah keputusan besar dalam sebuah kehidupan... :)
Be positive, guys!

Love,
Dewi Pornamasari….:)

Memberi Kebaikan

Penulis : Andrie Wongso

Kamis, 30-Desember-2010
Dikisahkan, ada dua orang sahabat mengadakan perjalanan cukup jauh dalam rangka misi dagang. Mereka harus berjalan menyusuri lereng pegunungan untuk mencapai tempat yang akan dituju. Di tengah perjalanan, terjadi badai musim dingin yang berhembus disertai serpihan butir-butir salju menerpa mereka, disusul kabut tebal yang terasa mengelilingi sejauh mata memandang.

Dalam kedinginan yang mengigit, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria sedang terbaring di pinggir jalan, tampak mengenaskan membeku seperti mayat. Dengan serta merta, mereka berdua berhenti sejenak untuk memastikan apakah tubuh yang tergeletak itu masih bernyawa atau tidak. Mungkin, ia membutuhkan pertolongan segera.
Setelah meneliti secara saksama, ternyata tubuh yang tergeletak itu masih menyisakan denyut lemah, tanda orang tersebut masih hidup. Dengan perasaan lega, salah seorang dari mereka berniat berhenti lebih lama untuk menolong.
Akan tetapi, teman yang lain tidak setuju. "Aku tidak mau membebani diri sendiri dengan membawa orang di pundak. Ayo cepat berjalan lagi! Tinggalkan saja dia di situ, kita harus berjalan lebih cepat agar bisa segera melewati badai salju dan kabut ini, agar selamat sampai ke tujuan," ujarnya sambil bergegas berjalan pergi tanpa menghiraukan teman dan pria malang tersebut.
Sepeninggal temannya, si pemuda mulai memijat dan menggosok-gosok tangan dan kaki si pria, membersihkan lapisan salju dari sekujur badannya. Ia berusaha memberi kehangatan sebisanya pada tubuh yang terbujur kaku itu. Setelah merasa sudah melakukan semampunya, kemudian diangkatnya tubuh itu ke atas pundaknya, dan perlahan-lahan dia mulai melangkahkan kaki dengan susah payah melanjutkan perjalanan. Walaupun beratnya beban di bahu terasa semakin lama semakin berat, tetapi kehangatan tubuh yang saling menempel ternyata menghasilkan daya hidup yang lebih besar bagi keduanya, yang membuat mereka justru mampu bertahan menghadapi cuaca dingin yang membeku itu.
Dengan langkah tertatih sepanjang jalan, sekali lagi tiba-tiba si pemuda menemukan sosok tubuh yang terbaring di pinggir jalan. Dia menghentikan langkahnya, menurunkan beban di pundaknya untuk memeriksa tubuh yang tergolek beku. Kaget dan sedih mendera hatinya, karena ternyata tubuh itu adalah teman seperjalanan yang pergi mendahului tadi, dan ternyata telah tergeletak mati membeku.
Pembaca yang bijaksana!
Seperti yang sering saya katakan, punya kesempatanmemberi kebaikan kepada orang lain di saat yang tepat adalah suatu keberuntungan. Sebaliknya jika percayaan terhadap kebaikan sudah lenyap, maka lenyap pula segala arti kemanusiaan.
Sesungguhnya sebagai manusia secara alami kita ini saling berhubungan, saling membantu saling ada keterkaitan satu denganlainnya. Semakin kita banyak keterkaitan dengan manusia-manusia lainnya, maka mutu hidup kita akan berwarna-warni, dan kekuatan itu bisa kita pakai sebagai pendorong untuk menciptakan kesuksesan yang kita inginkan.
Salam sukses luar biasa!!!